Hidroponik Sebagai Teknologi Tepat Guna Pertanian

Teknologi 

Dunia pertanian memang tidak lepas dari yag namanya teknologi, mulai dari penggarapan, bibit tanaman, pemupukan sampai dengan unsur hara yang digunakan, kita garis nawahi unsur utama dalam pertanian yaitu unsur hara yang notabene menggunakan tanah sebagai media tanam, bagi.

Di daerah pedesaan dan pegunungan unsur hara berupa tanah memang bayak di temukan, berbeda dengan perkotaan dimana tanah menjadi hal yang sangat susah untuk didapatkan, bagi para hobi bertani, di perkotaan bertani bisa dilakukan dengan menggunakan media tanam Air, atau disebut juga Hidroponik. 

Hidroponik merupakan unsur hara pengganti tanah sebagai salah satu Teknologi Tepat Guna dalam bidang pertanian, penggunaan pertanian hidroponik dinilai lebih efisien jika digunakan di daerah pertanian atau Urban Farming. Teknologi Tepat Guna Hidroponik secara harfiah berasal dari perkataan. 

Greek Hydro, yaitu air dan Ponos, yaitu bekerja, dengan kata lain bercocok tanam mengunakan air yang bergerak atau bekerja, dengan cara meletakan Nutrisi di dalam air tersebut, media lain selain air yaitu, Sabut Kelapa, Pasir, Batu Kerikil, dan juga Arang Sekam dan lain nya yang bersifat bisa menyimpan air secara bertahap. 

Teknologi 

Penanaman secara hidroponik dilakukan oleh orang-orang yang hobi brkebun, bisa juga dilakukan secara skala besar dengan tujuan komrsil. Di negara Singapura misalnya, karena kekurangan lahan tanah bumbung bekas bangunan pun di jadikan tempat untuk menanam sayur-sayuran seperti pakchoy, sawi, Kol dan bayam, dimana sistem tanam yang digunakan menggunakan.

Air dan Nutrisi sebagai pengganti unsur hara tanah. Beberapa percobaan pernah dilakukan yaitu berkebun hidroponik di luar angkasa, selama para angkasawan menginjakan kaki di stasiun luar angkasa mereka mencoba mencari bahan pangan pengganti sayuran, dengan sistem hidroponik dan menghasilkan sayuran yang bersih dari kontaminasi bakteri apapun. 

Kelebihan bertanam dengan Teknologi Tepat Guna Hidroponik ini yaitu, tidak menggunakan tanah sebagai media tanam, akar pokok tanaman dapat kita perhatikan dengan mengangkat pasu dan akarnya akan mudah terlihat, penggunaan pupuk lebih irit karena hanya mengunakan nutrisi saja,tidak repot menyiram tanaman, hasil panen bisa di konsumsi beserta akar-akarnya, meminimalisir kotoran, meminimalisir penyakit dan virus pada tanaman, dan yang terpenting yaitu produksi lebih banyak walaupun lahan nya relatif kecil.

Browse More Articles

Tweet

Written by kampungan

We are Creative Blogger Theme Wavers which provides user friendly, effective and easy to use themes. Each support has free and providing HD support screen casting.