Pernahkah Anda mendengar cerita zaman di saat nenek atau kakek Anda masih muda. Dimana mereka yang tinggal berjauhan dan harus menempuh beberapa kilometer hanya untuk bertemu atau berbincang. Mereka harus bekerja keras terlebih dahulu untuk mendapatkan apa yang mereka inginkan. Sebaliknya dengan zaman modern seperti saat ini, mereka yang tinggal beribu-ribu kilometer bisa saling bertatap muka dan berbincang dengan bantuan perangkat bernama smartphone. Hal ini membuat kita merasakan bahwa dunia sepertinya begitu kecil hingga saudara kita yang di Amerika atau Eropa bisa kita lihat wajahnya dengan cara video call. Dikala kita bisa merasa dekat dengan yang jauh disana, yang dekat malah sering kita lupakan dan serasa begitu jauh. Maka ungkapan tentang gadget ‘Mendekatkan yang jauh dan menjauhkan yang dekat’ bukan hal yang bohong. Marilah kita bahas ungkapan ini!
Mendekatkan yang Jauh, sepenggal ungkapan ini memang pantas dilekatkan untuk menyatakan keberhasilan teknologi baru-baru ini. Apalagi teknologi yang berkaitan dengan alat komunikasi seperti gadget dengan salah satu jenisnya adalah smartphone. Dengan bantuan smartphone canggih, banyak sekali aktifitas kita yang dipermudah. Salah satunya berkomunikasi, baik dengan tatap muka atau hanya sekedar berbincang. Bayangkan saja, banyak sekali perusahaan yang para petinggi nya tidak melakukan meeting tidak langsung bertemu namun hanya melakukan confrence call dikarenakan jarak yang terlalu jauh. Sehingga mereka memanfaatkan teknologi yang ada untuk membahas sesuatu yang penting. Hal ini membuktikan bahwa gadget mampu mendekatkan yang jauh.
Menjauhkan yang dekat, apa yang dimaksud dengan ungkapan itu? Ternyata gadget tidak hanya memberikan dampak positif tetapi juga dampak negatif. Pernahkah Anda bertemu dengan sanak saudara Anda yang hanya sibuk dengan gadget di tangannya tanpa ingat untuk menyapa Anda. Mungkin lebih buruknya ketika dalam satu keluarga sudah tidak ada lagi senda gurau dikarenakan semua anggota keluarga memiliki gadget dan sibuk dengan gadget nya masing-masing. Sungguh disayangkan, pengguna teknologi seperti ini memang seharusnya lebih memahami bahwa teknologi pada dasarnya tidak memiliki tujuan buruk. Namun para penggunanyalah yang harus lebih bijaksana.
Dari ungkapan diatas, kita berharap generasi muda di masa yang akan datang tidak menjadi generasi muda yang apatis, anti sosial dan cenderung menyendiri. Marilah kita saling mengingatkan, bahwa tidak setiap teknologi berdampak baik namun bisa juga berdampak buruk jika di salah gunakan.
keren
BalasHapuspromo bundling hp Oppo f1s dari Telkomsel